Minggu, 12 Agustus 2012

Janji Kecamatan Kepada PASKIBRA "BOHONGGGG"

Mungkin dari berjuta-juta paskibra sekolah yang ada di Indonesia yang paling memprihatinkan adalah paskibra sekolah saya. maksudnya bukan memprihatinkan dari sekolah melainkan dari pihak kecamatan. 
coba bayangkan dari angkatan 1 sampai angkatan sekarang paskibra kami belum pernah merasakan kenyamanan dalam pengibaran, fasilitas kurang, Dll. pernah tahun 2010 pasukan 17 ,8, dan 14 itu jalan kaki dari sekolah ke tempat pengibaran sungguh tak layak menurut saya di pandang oleh masyarakat. bendera yang seharusnya tidak boleh ti bawa sembarangan itu d bawa semau gua!!!!.......  
dari tahun ke tahun pihak kecamatan selalu menjanjikan manis ke askibra kami tapi nyatanya itu semua BOHONGGGGG........!!!!!! bahkan contoh kecil saja tihang bendera yng seharusnya jadi tugas pihak kecamatan itu di kerjakan oleh anggota paskibra kami. kalau tidak memandang mengabdi ke negara kami sudah bubar mengibaran bendera tingkat kecamatan.
Kemudian yang sangat mengenaskan proposal-proposal yang sekolah ajukan belum pernah di tanggapi oleh pihak kecamatan, sebetulnya kerjaan kecamatan itu apa sihhhh tugasnya!!!!!!. Mengajukan Proposal untuk baju dari angkatan 1 sampai sekarang belum pernah turun. bahkan saya berfikir saya tidak bangga menjadi orang sukajaya tapi saya bangga sekolah di SMAN 1 SUKAJAYA. sekarang kecamtan kami ada 2 pengibaran sehausnya pihak kecamatan punya kebijakan yang bagus supaya tidak ada pengibaran 2 sekolah begini. karna salah satu dari sekolah di sukajaya ada sekolah yang di dirikan oleh salah satu pihak kecamatan kemudia sekolah kami gak di hargai sedikitpun. klo benar-benar tu orang punya kebijakan sendiri seharusnya bisa menghargai sekolah negeri d banding Swasta, yah paing kaga mengadakan seleksi antara 2 sekolah supaya tidak begini jadinya.
saya tidak habis fikir ke pihak kecamatan kenapa pihak kecamatansebetulnya apa sih maunya mereka???? padahalkan mereka yang enak kami yang menderita.. kalau saya di beri kesempatan untuk memimpin kecamatan sukajaya pasti kinera saya dapat di pertanggung jawabkan kemana sihhhhhh para pemimpin-pemimpin besar yang ada d sukajaya??? pada saat pengibaraan tuh orang yang ngakunya pemimpin yang di segani tidak ada pada saat pengibaran,......... haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa tu orang takut x ma orang-orang yang membela paskibra.

dan kabarnya sekarang paskibra kami mengibarkan di sekolah saja,,,,,,,, semoga tu orang-orang besar bisa insyaf.
maaf yang sebesar-besarnya apabila saya menuli blog ini ada yang kesinggung, bukan semata-mata saya menyinggung tapi inilah faktanya.

Minggu, 18 Desember 2011

Koleksi

LENGSER TERBAIK 


PERAYAAN ULANG TAHUN BOGOR


ULANG TAHUN BOGOR

PawaiDongdang2 20110226 0820 Festival 2000 Dongdang dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang diselenggarakan dikomplek Tegar Beiman Pemkab Bogor, Sabtu (26/02) mengubah pusat pemerintahan Kabupaten Bogor ini menjadi lautan manusia. Selain peserta dongdang yang berasal dari Desa, Kecamatan, SKPD, Koramil, Polsek, PKK, UPTK dan Sekolah, tampak ribuan warga lainnya yang antusias menyaksikan parade dongdang yang berisi hasil bumi tersebut. Festival 2000 dongdang dengan tema "Membangun potensi budaya dan kearifan lokal melalui perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk mewujudkan warga Kabupaten Bogor yang bertaqwa, berdaya dan berbudaya" sudah dua kali digelar, namun kali ini dalam pelaksanaannya tampak lebih semarak dan meriah, dari tahun kemarin. Bupati Bogor H. Rachmat Yasin mengatakan, pawai dongdang yang diselenggarakan dengan tujuan untuk membangkitkan kearifan lokal dan menghidupkan sifat gotong royong masyarakat untuk menampilkan potensi lokalnya masing-masing secara kreatif. "Dengan adanya pawai dongdang, kita mengetahui aset-aset pertanian, kesenian dan wisata lokal yang ada diseluruh Kabupaten Bogor, baik wisata alam, wisata kuliner, maupun wisata budaya," ujarnya. "Sesuai dengan temanya yakni membangun wisata religi dengan mengembangkan budaya lokal sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Bogor, kegiatan Maulid Akbar ini diharapkan memberikan pencerahan bagi kita semua untuk menyikapi kebudayaan sebagai bagian penting dari kehidupan yang apabila dikembangkan derngan tepat dapat menguatkan kesadaraan keimanan serta membangun diri kita menjadi pribadi yang lebih bertaqwa," imbuh Bupati. Dia menambahkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus diartikulasikan sebagai upaya tranformasi diri atas kesalehan sosial dan semangat baru untuk membangkitkan sifat-sifat mulia dalam diri kita masing-masing. Acara yang sejak dihadiri unsur Muspida dan seluruh Kepala SKPD dilingkungan Pemkab Bogor ini juga dimeriahkan dengan penampilan group lawak Cagur, Cici Paramida dan group musik gaek Bimbo. Selain diberikan hiburan dalam acara yang dikemas dalam nada dan dakwah, masyarakat juga diberikan siraman rohani dari ustadz kondang K.H. Subki-Al Bucharie

Pejarah Paskibra


Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Anggotanya berasal dari pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus di beberapa tingkat wilayah, provinsi, dan nasional.
[sunting]
Lambang

Lambang dari organisasi paskibraka adalah bunga teratai
tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibra harus belajar, bekerja, dan berbakti
tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira
[sunting]
Sejarah

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.

Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soekarno, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:
Kelompok 17 / pengiring (pemandu),
Kelompok 8 / pembawa (inti),
Kelompok 45 / pengawal.

Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, marinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.

Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.

Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibra

ARTI LAMBANG PASKIBRA
ARTI DAN MAKNA LAMBANG PASKIBRA
Teratai : pohonnya di air dan akarnya di tanah melambangkan cinta tanah air
Tiga Mahkota : tiga sikap dasar
Tanggap : mudah menerima
Tanggon : tangguh dalam sikap mental
Trenggonas : tangguh dalam menerima apapun.
Tiga Kelopak : ciri dari paskibra
Belajar
Berlatih
Bekerja
16 Pasang Mata Rantai : menunjukkan 16 arah mata angin yang berarti bahwa anggota paskibra berasal dari seluruh pelosok tanah air.
Lingkaran : melambangkan putri
Belah ketupat : melambangkan putra
Lingkaran Luar : menunjukkan satu kesatuan

MOTO PASKIBRA

PASKIBRA ITU,

TIDAK TAKUT SALAH

TIDAK TAKUT KALAH

TIDAK TAKUT JATUH

TIDAK TAKUT MATI

TAKUT MATI JANGAN HIDUP

TAKUT HIDUP MATI SEKALIAN

Jumat, 16 Desember 2011

Tentang Supriatna

Banyak yang beranggapan bahwa cita-cita utama saya sangat konyol, yaitu cita-cita saya ingin menjadi penyanyi soloid, coreografi, dan pelawak bergelut didunia intertainer. Terkadang saya opitmis dengan apa yang saya miliki dan saya yakin cita-cita saya bakalan terwujud, saya PD dengan apa yang saya miliki, dengan kemampuan saya.  Pernah saya bercita-cita banyak sekali diantaranya Jadi Gurulah, Penyiar beritalah, Penari lah, Blaaaa……Blaaaa….. Blaaa….. tapi cita-cita utama saya yaitu menjadi penyanyi.
Tapi apakah saya bias terkenal sekilat petir seperti Ayu Tingting, Norman Kamaru dan lain, bingung apa yang harus saya lakukan sekarang butuh perjuangan yang sangat lama dan Exstra untuk mencapai hal yang bias membuat orang kagum dan bangga kepada saya. Tapi apakah saya akan sukses seperti apa yang saya bayangkan sekarang dan orang lain kagum kepada saya? Saya yakin saya akan menggapainya dan saya yakin saya akan sukses seperti apa yang saya bayangkan sekarang dan masyarakat bangga kepada saya.
“ ayo supri bangkitlah kembangkan bakatmu biarpun kamu dari kampung tapi kamu jangan kalah sama orang-orang yang pendidikanya jauh lenih tinggi dari kamu, kembangkan potensi mu, buktikan kepada orang-orang yang sudah menyepelekan kamu”.
Tapi kenapa sih kamu begitu terobsesi dengan apa yang kamu inginkan ingat supri kamu pernah gagal sebelumnya kalau kamu gagal lagi pasti kamu Drop banget. Tapi kamu tetap semangat kamu pasti berhasil supri…

Selasa, 13 Desember 2011

BIOGRAFI



Nama Lengkap                    : Supriatna
Nama Panggilan                   : Supriatna
Tempat/tanggal lahir             : Bogor, 19 juli 1993
Alamat                                 : Kp.Banar Rt 02/08 No.26 Des.Harkat Jaya Kec. Sukajaya Kab. Bogor
Agama                                 : Islam
Hobi                                    : Menyanyi, Dance, Melawak
Cita-cita Pekerjaan              : CameraMen (Jurnalis) TransTv
Cita-cita Utama                   : Penyanyi
Anak Ke                             : 4 Dari 5 Bersaudara
Pernah sekolah                    : SMA NEGERI 1 SUKAJAYA
Kota                                    : Kabupaten Bogor
Provinsi                                : Jawa Barat
Kekeluargaan Negara          : Indonesia
No .Telep                            : 0858 812 612 35